Sabtu, 30 Oktober 2010

Impian Itu Benar

Hampir 10 tahun saya bekerja sebagai karyawan di sebuah perusahaan swasta. Kebetulan saya ditugaskan di bagian pemasaran/penjualan produk di perusahaan tempat saya bekerja. Sehingga secara alamiah, saya tergembleng langsung menjadi jiwa yang berani, kuat, tangguh, dan inspiratif dalam menghadapi kehidupan ini.

Setelah lebih dari 9 tahun saya bekerja, saya baru sadar bahwa saya sudah mengalami perubahan menjadi manusia yang berbeda dibanding sebelum bekerja dulu. Kalau dulu saya hanya berkeinginan menjadi pekerja yang baik dan menjalani hidup apa adanya. Sekarang saya merasa ada "nuansa lain" di dalam hati yang paling dalam. Nuansa lain itulah yang mungkin sebenarnya saya cari selama ini dan terpendam cukup lama.

Apakah nuansa lain itu? Itu adalah keinginan dari hati nurani saya yang paling dalam untuk menjalani hidup ini sesuai dengan yang saya inginkan, yaitu hidup bebas penuh kebahagiaan. Dan itu sulit saya dapatkan jika saya tidak punya keberanian untuk mengubah jalan hidup. Singkatnya, saya keluar dari bekerja dan mengubah jalan hidup dengan menjalankan usaha sendiri.

Saya mulai dengan membuka usaha "bakso" dan "warung belanja". Ternyata menjalankan usaha sendiri tidak semudah yang dibayangkan secara kasat mata. Pada saat itu omset warung saya baru berkisar Rp. 50.000 s/d Rp100.000 per hari, saya memimpikan bahwa seolah saya sudah memiliki mini market. Dan setiap mimpi ini saya utarakan ke teman, orangtua, bahkan karyawan saya (yang waktu itu baru satu orang). Hampir semua tersenyum "kecut" seraya mengatakan, "Enggak mungkin.......". Terkadang saya juga tergoda dan terpengaruh dengan hal itu, tetapi saya kembali sadar dan kembali menguatkan hati bahwa impian saya pasti terwujud.

Singkat cerita, seminggu dua minggu, sebulan dua bulan, dan setahun..., saya menjadi "pengusaha" (pengusaha sangat kecil). Omset yang tadinya Rp 50.000 sehari, sudah berubah menjadi rata-rata Rp 1,5jt s/d Rp 2jt. Mimpi saya untuk memiliki sebuah minimarket masih jalan terus. Keberadaan produk sudah lebih lengkap, hanya pajangan dan bangunannya masih sangat sederhana untuk ukuran sebuah mini market.

Saya terus berpikir, bagaimana agar secara fisik tempat usaha saya bisa terlihat sesuai bahwa itu memang minimarket (terlihat masih warung/toko). Pajangan bagus, tempat bagus, megah dan seterusnya. Secara kasat mata, finansial saya saat itu belum bisa mewujudkannya. Pada suatu hari datanglah seseorang yang mewakili sebuah perusahaan tempat beliau bekerja, menawarkan kerja sama promosi yang saling menguntungkan. Setelah berunding dan matang akhirnya saya dan perusahaan tersebut melakukan kerja sama promosi di tempat usaha saya.

Dalam waktu sekejap, kira-kira satu bulan, tempat usaha saya direnovasi penuh, menjadi jauh lebih bagus dibandingkan kondisi sebelumnya. Di sana juga terdapat rak pajangan baru. Biaya untuk renovasi yang mereka keluarkan tidaklah sedikit, dengan perjanjian kontrak yang bisa diperpanjang.

Singkat cerita lagi, impian saya untuk memiliki sebuah mini market tercapailah sudah. Impian saya sudah menjadi kenyataan. Pasca renovasi omset usaha saya terus naik, sehingga secara finansial saya juga sudah jauh lebih baik dibanding sebelumnya. Ini membuktikan bahwa impian itu memang benar adanya. Kita harus berani bermimpi. Jika mau bersungguh-sungguh dan yakin, pasti menjadi kenyataan.

Selanjutnya saya tidak berhenti sampai di situ. Jika saya bisa memimpikan hal ini dan mewujudkannya, sudah pasti saya juga bisa memimpikan hal lain dan mewujudkannya. Saya bisa, pasti Anda juga bisa. Salam sukses, luar biasa...!!!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar