Lalu ombak besar memberikan nasihat, bahwa mereka sebenarnya sama, jati diri mereka sama yaitu air. "Bila kamu menyadari bahwa kita sama-sama air, maka kamu tidak akan menderita lagi. Kamu adalah air, setiap waktu kamu bisa menikmati menjadi ombak besar seperti aku, kuat, gagah dan perkasa," kata ombak besar.
Sebagai perumpamaan, cerita itu merupakan cerminan kehidupan kita. Banyak yang tidak mengenali siapa jati dirinya sebenarnya sehingga tak mampu mengeksplorasi kemampuan sebesar-besarnya, sebaik-baiknya, seoptimal-seoptimalnya. Karena tidak tahu, kita jadi cenderung underestimate terhadap kemampuan kita sendiri. Akibatnya jadi penakut ketika harus ambil risiko, tak berani mengambil kesempatan, merasa diri tak akan mampu melakukan sesuatu yang sebenarnya bisa dilakukan. Lalu, percaya pada mitos-mitos yang dibuat dan dipeliharanya sendiri (bahwa nasibnya memang tidak beruntung, dilahirkan untuk gagal). Pikirannya cenderung selalu negatif.
Netter yang luar biasa!
Dengan memahami siapa jati diri kita sebenarnya, bahwa kita sama-sama manusia, tidak ada lagi alasan untuk merasa kecil dan kerdil dibandingkan orang lain. Kesuksesan, kesejahteraan, dan kebahagiaan bukan monopoli orang-orang tertentu. Jika orang lain bisa sukses, kita pun pasti bisa sukses!
Karena itu, mari sadari jati diri kita sebagai manusia yang punya kemampuan luar biasa, asal potensi itu dikelola dengan baik. Kesadaran tersebut akan memberikan daya dorong luar biasa dan membuat semangat hidup penuh gairah seperti ombak besar yang menderu di samudera nan luas. Siap menghadapi setiap tantangan dengan mental optimis aktif, serta siap mengembangkan potensi terbaik demi menapaki puncak tangga kesuksesan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar